banner

Tuesday, July 31, 2012

Sikap Buruk Yang Perlu Dikikis Sebelum Mendirikan Rumahtangga

As-Salam.

Memang sukar sebenarnya nak membuang tabiat masa bujang. Apatah lagi jika ia sangat menyeronokkan, namun apabila sudah berkahwin, sudah punyai anak, tabiat dan sikap lama terutama yang memberikan keburukan haruslah ditinggalkan. Tak perlu disimpan kerana kehidupan anda sewaktu bujang dengan yang ada kini adalah sesuatu yang berlainan. Ia satu fasa lain dalam kehidupan.



Hijrahkan diri untuk menjadi yang lebih baik dari masa lampau. Mungkin agak sukar pada awalnya, tetapi lama kelamaan, dengan usaha, dengan doa, semuanya boleh. Malaysiakan Boleh.... Anda Boleh!! Jjangan putus asa, berusahalah menghapus segala keburukan itu untuk kebahagiaan berkekalan. InsyaAllah.



5 Sikap Buruk Sebelum Perkahwinan Yang Perlu Ditinggalkan



1. Cemburu Yang Berlebihan

Sewaktu suami sedang berbual dengan teman lamanya (wanita) di laman web sosial sebaiknya isteri perlu bersikap tenang dan positif. Selagi berada di landasan yang betul, hal tersebut adalah satu tindakan yang tidak perlu diperbesarkan. Perasaan cemburu tidak bertempat hanya membuatkan rumah tangga panas dan banyak kongkongan. Tidak dinafikan, cemburu memang perlu tetapi biarlah berpada kerana itulah tanda cinta. Tetapi jika berlebihan, mengundang padah yang merosakkan.



2. Membuka Aib Pasangan

Setiap insan punyai kelebihan dan kekurangan. Lantaran itulah kita perlu menghormatinya dengan tidak menjajanya kepada sesiapa. Lebih-lebih lagi rahsia keluarga atau kitalah orang kepercayaannya. Dalam ikatan rumah tangga, baik isteri mahupun suami kelemahan diri perlu ditutup sebaik mungkin. Terimalah pasangan anda seadanya kerana keikhlasan yang terbit dari hati mencetus bahagia sampai bila-bila.



Meskipun pasangan bertukar-ganti, belum tentu dia lebih baik dari sebelumnya. Bersyukurlah dengan apa yang ada dan belajarlah untuk redha. Simpan sebaiknya aib, kekurangan atau masalah pasangan dari diketahui umum. Nescaya, pulangan yang diterima berkali-kali ganda.



3. Dikuasai Perasaan Hasad Dengki

Setiap penyakit ada penawarnya kecuali mati. Tetapi bila diserang PHD (penyakit hasad dengki) tiada klinik mampu berikan ubat yang terbaik. Buatlah apa jenis pembedahan, suntiklah apa jua vaksin tetapi jika tiada keinginan mengubah dari hati, sudah pasti jalan kegagalan sedia menanti.



Sebagai pasangan suami isteri, perasaan dengki, suka menunjuk dan iri hati perlu dihapuskan serta merta. Jangan nanti bila melihat jiran sebelah menukar perabot baru maka kita pun ingin melakukan perkara yang sama biarpun kemampuannya paras-paras hidung sahaja. Mangsanya, suami ''melengkung'' melangsaikan hutang demi memenuhi kehendak isteri tersayang.



Seharusnya bersyukurlah sentiasa dan cukuplah dengan apa yang ada. Usah merenung kelebihan orang lain hingga menangisi nasib sendiri. Berubahlah ke arah yang lebih positif bagi membentuk sebuah keluarga yang bahagia.



4. Keinginan Melakukan Kemungkaran

Tabiat buruk seperti berjudi, minum arak, seks bebas dan sebagainya adalah tindakan-tindakan yang mendorong ke arah kehancuran. Jangan sesekali terjebak dalam aktiviti sebegini yang hanya akan menjunamkan diri ke lembah hina. Tapi sebagai manusia pasti tidak terlepas dari melakukan kesilapan, jika terlanjur melakukannya segeralah bertaubat.



Tinggalkan segera sebelum ditimpa pembalasanNya. ''Cuci tangan'' sebelum masalah berpanjangan. Ingatlah bahawa Allah sangat membenci hamba-hambaNya yang melakukan kemungkaran. Di dunia lagi Tuhan telah tunjukkan balasan seperti perpecahan keluarga, kemerosotan ekonomi dan macam-macam lagi. Bukan pada diri sendiri malah pasangan, keluarga serta masyarakat turut merasa tempiasnya. Jagalah kehormatan diri dan keluarga selain berdoa pada Yang Maha Kuasa agar sentiasa terpelihara.



5. Sensitif Dan Cepat Emosi

Hidup berumah tangga, suami atau isteri perlu menjalin kasih sayang dengan baik. Jangan kerana hal-hal yang kecil membuatkan masing-masing bermasam muka hingga berhari-hari lamanya. Kalau boleh, jangan bangkitkan kemarahannya dengan bercerita kenangan lama dengan bekas kekasih atau meluahkan tentang keburukan dan kekurangan diri serta keluarganya.



Sedarlah bahawa memuji lelaki atau wanita lain di hadapan pasangan juga boleh membuatkan si dia berkecil hati. Begitu juga sekiranya tidak peka dengan kegemaran atau kesukaannya. Hal-hal yang disebutkan tadi adalah sebahagian dari perkara yang boleh membuatkan si dia menjauh diri sekali gus menimbulkan kemarahan.



Ingatlah, walau siapa pun pasangan anda, usah sekali-sekali meremehkan atau merendahkan kebolehan dirinya. Kerana itulah, sebelum memutuskan untuk mengikat janji setia membina mahligai bahagia maka selidikilah dirinya sedalam-dalamnya. Jangan sampai menyesal di kemudian hari sampai melakukan dosa yang ada kalanya tidak disedari.



Sumber: Mingguan Wanita

Sunday, July 29, 2012

Teknik Foto Potret

Kredit to yahoo!!!

Untuk membuat foto berupa potret membutuhkan perencanaan yang baik. Kualiti foto bukan sekadar hasil Bidikan kamera saja, namun dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang yang ada dalam foto tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak hanya subjek foto tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan warna. Meski mungkin kita tidak mampu mengambil foto potret seindah fotografer profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, kita boleh membuat foto potret sendiri.
Berikut ini beberapa tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik

Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?



Pastikan subjek yang Anda foto dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi penat atau lapar. Juga pastikan subjek yang Anda foto tidak dalam keadaan penat karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu istirahat sambil menikmati susu @ makanan , Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subjek foto Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks.
Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subjek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. cubalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut

Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?


Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subjek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk

Bagaimana dengan pakaian dan penampilan?


Jika Anda akan mengambil foto sekelompok orang, perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak dipandang. Atau Anda dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama.
Jika Anda akan mengambil foto seseorang, warna pakaian juga perlu diperhatikan. Jika Anda ingin memfoto seseorang berbadan besar, maka sebaiknya ia menggunakan pakaian berwarna gelap. Sebaliknya jika subjek Anda berbadan kurus atau kecil, maka mintalah ia menggunakan pakaian berwarna terang.
Lalu pastikan pakaian tidak kusut saat difoto. Jika orang tersebut menggunakan tudung, perhatikan apakah tudungnya sudah lurus dan rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda mungkin tidak mampu memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu, namun lensa kamera akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan mengambil gambar seorang wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang digunakan telah sesuai

Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdoor atau di luar ruangan?


Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel letrik, atau kawasan tumpuan dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subjek Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar belakangnya


Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam ruangan


Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, kita biasa mempersilahkan subjek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor
kita juga dapat mengatur agar latar belakang foto tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subjek yang Anda foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau alat jahit sebagai latar belakang.

Lensa apa yang cocok untuk foto potret?


Anda dapat menggunakan lensa antara 105 sampai 150 mm untuk mengambil foto potret. Jika Anda tidak dapat mengganti atau mengatur lensa kamera Anda, misalnya kamera saku (pocket camera), Anda dapat mengatur jarak antara Anda dan subjek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat

Bagaimana komposisi foto yang tepat?


Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subjek yang Anda foto.
Lalu posisikan wajah atau mata dari subjek foto Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subjek foto di bagian tengah foto Anda

Bagaimana dengan posisi dan sikap dari subyek foto?


Pastikan subjek yang Anda foto dalam posisi rileks, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya terlalu bulat, mintalah subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau badannya sehingga hanya sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini akan membuat wajahnya lebih ramping.
Perhatikan posisi tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki. Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau natural. Cobalah agar subjek yang Anda foto memegang sesuatu atau melakukan pose yang alamiah. Jangan biarkan kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh. Hal ini sering dilakukan fotografer pemula namun akan membuat subjek terlihat kaku dalam foto

Bagaimana dengan pencahayaan?


Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada petang hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subjek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.
Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari.
Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan
 
Sumber Skoodeng Photography